Kamis, 24 Januari 2013

POTRET ANAK JALANAN

Sejenak terlintas di dalam benak tentang kehidupan anak jalanan
Berawal dari touring malamku di kota Bandung, tak sedikit anak jalanan yang masih terjaga di keheningan malamnya
Deskripsi anak jalanan bagi saya luas, entah mereka pengemis, entah mereka peminta-minta, pengamen, tukang parkir, entah mereka pengaso monyet juga. Bagi saya semua pekerjaan itu mulia, asal rejeki yang didapatkan adalah halal.

Oke, 
1st. PENGEMIS a.k.a peminta - minta
Saya tidak pernah menyalahkan apapun pekerjaan mereka, termasuk mengemis. Itu menjadi pilihan mereka. Tidak hanya satu dua orang saja, tidak hanya orang berumur atau yang masih muda, semua golongan usia saya lihat mereka melakukan hal yang sama. Hampir di setiap lampu merah kota Bandung pasti ada satu dua orang yang melakukan pekerjaan ini. Mereka juga tidak kenal waktu, buktinya samapi jam 2 malampun masih ada anak kecil yang meminta - minta di lampu merah. Saya nggak habis pikir, orangtuanya kemana ?????
Kasihan, iyaa saya kasihan..setiap kali melihat mereka, terkadang saya balikkan ke dalam diri saya sendiri yang seharusnya wajib bersyukur setiap waktu dan setiap saat karena rejeki yang Allah berikan ke saya jauh lebih daripada mereka. Tapi terkadang saya juga sering berpikir, mungkin memang garis hidupnya mereka adalah seperti itu.

2nd. PENGAMEN
Menjadi seorang pengamen adalah jauh lebih baik daripada pengemis, bagi saya seperti itu, karena apa ??? mereka yang memiliki pekerjaan sebagai pengamen, setidaknya ada jasa yang mereka berikan buat kita yang tidak lain adalah suara mereka, at least mereka nyanyi buat kita. Terkadang tidak sedikit dari mereka yang marah - marah ketika kita nggak ngasih mereka uang, atau mungkin ngasih dan bagi mereka nominalnya kecil.
Pengalaman pribadi saya bersama teman -  teman, waktu itu di Jakarta, tepatnya Kota Tua, kita lagi duduk santai sambil menikmati es kelapa muda, tiba - tiba datang pengamen nyanyi depan meja tempat kita minum. Mereka nyanyi, selesai nyanyi saya kasih mereka recehan, tapi apa yang dilakukan sama pengamen itu ?
duitnya dibalikin sambil mereka ngomong " mendingan nggak usah ngasih sekalian saja kalau cuma segini "
Okeee, saya terima..FINE !!gak papa..
so, buat para pengamen di luar sana, terimalah berapapun pemberian dari orang, karena itu rejeki buat kalian, yang dilihat adalah ikhlas atau tidaknya pribadi yang memberi, bukan seberapa besar nominal yang diberikan.
oh yaaa, buat kalian yang memberi uang ke pengamen jangan pelit - pelit juga yaa. Kasihan mereka, pekerjaan mereka cuma seperti itu, mereka makan dari duit hasil ngamen.

3th. TUKANG PARKIR
Iyaa, salah satu pekerjaan mulia juga, mereka menjaga motor, mobil bahkan sepeda buat kita. Bukan pekerjaan gampang lho yaaa..resiko mereka besar. Memang benar, setiap manusia diciptakan ada yang baik dan ada yang belum baik. 
Lucu yaa..banyak saya temui tukang parkir yang karakternya beda - beda. Ada mereka yang dengan setia memberi arahan ke kita saat kita mau parkir, lalu pas kita pulang dengan setianya tukang parkir itu mengeluarkan motor kita dan mengarahkan ke arah kemana kita pulang.
ada juga yang mereka tiba - tiba nongol minta duit parkir tanpa mereka ada jasa buat kita
ada juga yang mereka tidak mengembalikan duit sisa parkir ke kita kalau kita ngasih duit lebih ke mereka
ada juga mereka yang biaya parkirnya murah..
pokoknya macem -  macem !!

4th. PENGASO MONYET
Nah, ini dia. Inspirasi nulis saya yang kali ini awalnya adalah bapak - bapak pengaso monyet di jalan Lembang. Malam itu ketika saya pergi ke suatu tempat, tidak sengaja saya bertemu sama bapak pengaso monyet. Biasanya yang saya temui sebelumnya, para pengaso monyet ini selalu memainkan parodi sebuah cerita dengan model adalah si monyetnya itu. Tapi kali ini beda, bapak ini cuma diam sambil tangannya memegang rantai pengikat yang dipasangkannya di leher monyet. Tidak ada satupun cerita yang ditampilkan sama bapaknya. Sejenak saya berpikir, mungkin hari itu sudah terlalu malam, jadi bapaknya capek, monyetnya juga.
Dan tepat, orang depan saya tiba - tiba mengulurkan tangan dengan uang yang digenggamnya lalu diberikannya uang itu ke bapak pengaso monyet. Satu hal yang ada dalam benak saya waktu itu, kasihan.
Saya langsung memikirkan kehidupan bapaknya itu seperti apa, bagaimana cara dia menghidupi keluarganya dia, bagaimana dia membayar sekolah anak - anaknya, bagaimana dia mencukupi semua kebutuhannya jika pendapatannya hanya sedikit.
Berkaca saya dnegan diri saya pribadi, dalam keadaan yang serba berkecukupan ini saya sering lupa untuk bersyukur, saya sering pergi ke sana kemari dan dengan mudahnya mengeluarkan uang yang bukan hasil saya sendiri. Jujur saya malu ketika saya flash back ke belakang tentang pribadi saya.



Carilah pekerjaan yang halal
Selalu bersyukur
Selalu ingat orang yang dibawahmu itu tidak sedikit, mereka butuh bantuan kita








Tidak ada komentar:

Posting Komentar