Sabtu, 29 September 2012

APLIKASI TRANSISTOR

PAPER APLIKASI ELEKTRONIKA
TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR
  •     PENGERTIAN

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor merupakan salah satu jenis komponen pasif dalam rangkaian elektronika. Umumnya transistor ini memiliki 3 kaki yaitu B  ( basis ), E ( emitor ), C ( collector ).
1.      Berdasarkan tipenya, transistor dibedakan menjadi :
a.      Transistor bipolar ( BJT )
Pada transistor jenis ini, arus yang mengalir berupa arus hole dan arus elektron. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
b.      Transistor unipolar ( FET )
Transistor ini hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole. Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama).
Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.

2.      Berdasarkan polaritasnya transistor dibedakan menjadi :
a.       NPN atau N-channel
Transistor ini mempunyai dua junction, yang satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara basis dan kolektor. Karenanya transistor ini seperti dua diode yang berlawanan
b.      PNP atau P-channel
Transistor ini seperti dua buah diode yang saling berhadapan

  •         FUNGSI TRANSISTOR

Dalam sebuah sirkuit/rangkaian elektronika, transistor berfungsi sebagai jangkar rangkaian. Secara fisik, Transistor adalah sebuah komponen elektronika semi konduktor yang memiliki 3 kaki, yang masing-masing kakinya diberi nama basis (B), colector (C) dan emitor (E). Dalam sebuah sirkuit, fungsi Transistor dapat digunakan sebagai sebuah penguat (amplifier), sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan (stabilisator), modulasi sinyal dan berbagai fungsi lainnya

  •          APLIKASI TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR

Pada prinsipnya transistor sebagai saklar ini bekerjanya dalam kondisi saturasi dan kondisi cut-off. Saat transistor dalam kondisi saturasi, berarti transistor berfungsi sebagai saklar tertutup. Saat transistor dalam keadaan cut-off, berarti transistor berfungsi sebagai saklar terbuka



Gambar (a) Rangkaian transistor sebagai saklar
Gambar (b) Penggambaran transistor yang lazim
Gambar (c) Garis beban DC
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang akan dikuatkan melalui kolektor. Selain digunakan untuk penguat, transistor bisa juga digunakan sebagai saklar. Caranya dengan memberikan arus yang cukup besar pada basis transistor hingga mencapai titik jenuh. Pada kondisi seperti ini kolektor dan emitor bagai kawat yang terhubung atau saklar tertutup, dan sebaliknya jika arus basis teramat kecil maka kolektor dan emitor bagai saklar terbuka. Dengan sifat pensaklaran seperti ini transistor bisa digunakan sebagai gerbang atau yang sering kita dengar dengan sebutan TTL yaitu Transistor Transistor Logic.
Prinsip Transistor sebagai penghubung (saklar) : transistor akan mengalami cut-off apabila arus yang melalaui basis sangat kecil sekali sehinga kolektor dan emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan transistor akan mengalami jenuh apabila arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung dengan begitu tegangan antara kolektor dan emitor Vce adalah 0 Volt dari cara kerja diataslah kenapa transistor dapat difungsikan sebagai saklar.

3 komentar: